Perbedaan Penerbangan Langsung dan Nonstop, Salah Satunya Lebih Hemat
Ketahui perbedaan antara penerbangan langsung dan nonstop, bisa menghemat budget.
![](https://inspirasisejati.com/wp-content/uploads/2023/06/perbedaan-penerbangan-langsung-dan-nonstop-salah-satunya-lebih-hemat.jpg)
Penumpang pesawat banyak yang tidak mengetahui perbedaan antara penerbangan langsung atau direct flights dan nonstop.
Padahal jika tahu, penumpang bisa menghemat budget dengan membeli tiket yang tepat.
Kedua istilah tersebut terdengar serupa, dan sering digunakan secara bergantian, namun ada sedikit perbedaan.
Terkini: LRT dan KCJB Tetap Diluncurkan 18 Agustus, KAI dan Garuda Promo Tiket Selama Liburan Kedua jenis penerbangan tersebut mendapat satu nomor penerbangan dan penumpang tidak berganti pesawat, namun penerbangan langsung terkadang berhenti dalam perjalanan.
selama berhenti, pesawat menurunkan penumpang dan menjemut penumpang lain, atau sekadar mengisi bahan bakar.
Blog penerbangan BudgetAir.co.uk, menjelaskan, perhentian itu memberi penumpang peluang lebih besar untuk lebih lama di perjalanan daripada penerbangan nonstop, tetapi itu bisa menghemat sedikit uang.
“Keduanya berbeda.
Dalam penerbangan langsung, Anda tidak berganti pesawat dan Anda hanya memiliki satu nomor penerbangan.
Berbeda dengan penerbangan nonstop, pesawat berhenti dalam perjalanan ke tujuan akhir untuk mengisi bahan bakar dan menaikkan serta menurunkan penumpang.
Jika Anda sedang terburu-buru, penerbangan langsung mungkin bukan pilihan yang tepat,” dimikian tertulis di blog tersebut.
Pergerakan Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi Naik jadi 4,9 Juta, Ini 2 Sebabnya Penerbangan nonstop, sama seperti kedengarannya, berarti pergi dari satu titik ke titik lain tanpa berhenti.
Itu biasanya penerbangan yang paling mahal.
“Penumpang penerbangan nonstop tidak terpengaruh oleh penundaan tak terduga di bandara setelah lepas landas, termasuk pengisian bahan bakar.” Ada beberapa contoh penerbangan langsung yang berhenti dalam perjalanan yang tersedia, beberapa di antaranya disorot oleh situs web penerbangan simpleflying.com.
“Cathay Pacific telah diketahui menawarkan beberapa penerbangan sehari antara Hong Kong dan Singapura, dengan beberapa dari penerbangan itu berhenti di Bangkok dalam perjalanan.
Sebagai hasilnya, maskapai ini juga dapat menjual tiket Bangkok – Singapura.” Meskipun penerbangan tersebut secara teknis merupakan rute langsung antara Hong Kong dan Singapura, penerbangan tersebut tetap memiliki persinggahan di Bangkok.
Mereka yang melakukan perjalanan jarak penuh antara Hong Kong dan Singapura tidak akan turun dari pesawat saat berhenti, tetapi mereka yang bepergian ke Bangkok bisa turun.
Demikian pula, mereka yang terbang dari Bangkok akan menaiki pesawat di perhentian itu.
Persinggahan itu meningkatkan risiko keterlambatan karena pergantian penumpang dan perlu sekali lagi mendapatkan izin lepas landas di bandara lain.
Simple Flying juga mengungkapkan rute langsung umum lainnya yang berhenti, antara London dan Sydney.
Rute itu termasuk perhentian di Singapura, dan karena itu langsung, tetapi bukan nonstop.
Beberapa maskapai penerbangan akan menawarkan rute nonstop dan langsung antara dua kota yang sama, sehingga mereka dapat membebankan biaya lebih untuk rute nonstop.
“Singapura ke New York adalah rute di mana penumpang Singapore Airlines sebenarnya memiliki pilihan antara nonstop dan langsung.
Bagi mereka yang ingin menghemat uang dengan bepergian dengan kelas ekonomi standar, maskapai ini juga menghubungkan kedua kota secara langsung melalui perhentian dua jam di Bandara Frankfurt Jerman,” Simple Flying menjelaskan.
Maskapai penerbangan mungkin berharap penumpang pesawat tidak mengetahui perbedaan penerbangan langsung dan nonstop, jadi ada kemungkinan besar mereka masih mencantumkan setiap perhentian dalam rencana perjalanan penerbangan.
THE SUN Pilihan Editor: 13 Maskapai Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Empat dari Cina