Jenis-Jenis Termometer untuk Mengukur Suhu Anak Saat Demam
Salah satu hal yang wajib dimiliki oleh orang tua yang memiliki bayi adalah termometer. Pasalnya, anak masih rentan terserang penyakit sehingga orang tua harus lebih waspada. Jika Anda memiliki termometer di rumah, Anda akan mengambil tindakan lebih cepat. Sebab cara mengecek suhu secara manual dengan tangan belum tentu efektif.
Namun memang termometer yang digunakan untuk anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Jadi, Anda perlu memilih jenis termometer yang akan dibeli. Sebagai permulaan, berikut daftar rekomendasi jenis termometer yang cocok untuk anak.
Jenis Termometer untuk Mengukur Suhu Anak Saat Demam
- Termometer dahi
Nama lainnya adalah termometer strip dahi. Teksturnya seperti plastik tipis, cara penggunaannya hanya dengan ditempelkan di dahi balita, seperti menempelkan stiker atau kompres. Nantinya termometer ini akan menyalakan angka-angka yang ada di permukaan termometer, dan angka tersebut menunjukkan suhu tubuh balita.
Termometer ini juga mudah digunakan untuk anak usia 1-4 tahun karena praktis. Namun termometer ini dinilai kurang akurat, karena angka tersebut hanya menunjukkan suhu di area dahi, bukan suhu seluruh tubuh balita.
- Termometer digital
Termometer ini adalah yang paling praktis. Cara penggunaannya cukup diselipkan pada bagian ketiak dan setelah itu termometer akan berbunyi menandakan suhu dapat dilihat. Prosesnya cepat, diselipkan selama lima detik, setelah itu termometer mampu menunjukkan suhu tubuh balita.
Namun termometer ini hanya boleh digunakan untuk anak di atas usia 4 tahun. Pasalnya, anak di usia ini sudah bisa dimintai pengertiannya saat ingin memeriksa suhu tubuhnya. Mereka tidak akan merasa nyaman saat diminta membuka mulut atau saat Anda menggunakan termometer di ketiak.
- Termometer digital mulut
Sama seperti termometer digital yang digunakan di ketiak, termometer ini juga sangat praktis dan sangat mudah digunakan. Mintalah balita menghisap bagiannya dan diamkan tidak lebih dari lima detik, setelah itu termometer akan menunjukkan hasilnya. Namun termometer ini sulit digunakan dengan baterai karena mereka akan bersedia membuka mulutnya saat Anda ingin mengukur suhunya.
- Termometer telinga
Termometer telinga atau termometer timpani menggunakan cahaya inframerah untuk mengukur suhu tubuh. Cara kerja termometer ini lebih cepat daripada termometer digital. Termometer telinga dapat mengukur radiasi infra merah (panas) yang diperoleh dari gendang telinga (membran timpani) dan dinilai cukup akurat.
Cara menggunakannya, tarik kembali daun telinga, lalu masukkan ujung termometer ke dalam lubang telinga. Termometer tidak harus menyentuh gendang telinga karena telah dirancang untuk mengukur dari jarak jauh.
- Termometer titik
Bentuknya memang unik yaitu seperti dot atau dot sehingga akan memudahkan jika ingin mengecek suhu balita. Tanpa perlu repot lagi, Anda cukup meminta balita untuk merokok hingga muncul suhu tertinggi.
Balita pun akan merasa nyaman, karena benar-benar serasa sedang menyusu. Sayangnya termometer ini tidak seakurat termometer digital lainnya dan memerlukan waktu hingga 5-6 menit untuk mendapatkan hasilnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan termometer untuk anak
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan termometer anak adalah:
- Jangan gunakan termometer segera setelah makan atau menyusui. Tunggu sekitar 20-30 menit agar hasilnya lebih akurat.
- Saat mengukur suhu, diamkan termometer beberapa saat hingga alarm berbunyi yang menandakan pengukuran suhu anak.
- Sebelum dan sesudah digunakan, jangan lupa untuk membersihkan termometer dengan air bersih dan sabun atau alkohol sebelum menyimpannya kembali.
- Apabila setelah diukur suhu anak lebih dari 38 derajat Celcius atau kurang dari 35 derajat Celcius, maka sebaiknya segera bawa anak ke dokter.